DI era media sosial seperti sekarang ini, berbagai informasi bisa dengan sangat cepat menyebar dan menjadi viral.
baru saja terjadi hal yg tidak mengenakkan terjadi di timeline facebook saya
banyak dari teman facebook yg menyebarkan sebuah video viral
Dengan Tag line PASANGAN MESUM DI ARAK TELANJANG , seperti gambar di bawah ini ,
yg di sayangkan adalah , dalam isi video ini , tidak adanya sensor sama sekali (gambar dibawah sudahsaya blur ) ,
meski beberapa teman2 , menuliskan rasa ibanya , dengan mengatakan kenapa hal ini dapat terjadi ,, tapi tetap saja tanpa sadar mereka ikut meyebarkan isi video tersebut, dan tanpa sadar kita ikut mempermalukan korban yg ada dalam video tersebut , dengan membagikan ke ribuan teman sosmed kita secara membabi buta ,.
kenapa saya sebut korban
karna faktanya menurut salah satu media online yg cukup terpercaya , pasangan ini bukanlah pasangan mesum seperti pada tag line video tersebut .link --->>>
http://video.tribunnews.com/view/38993/fakta-pasangan-kekasih-yang-diarak-dan-ditelanjangi-ternyata-tak-berbuat-mesum?_ga=2.122085387.1426399356.1510734750-1487562435.1510734750
yg di sayangkan adalah , dalam isi video ini , tidak adanya sensor sama sekali (gambar dibawah sudahsaya blur ) ,
meski beberapa teman2 , menuliskan rasa ibanya , dengan mengatakan kenapa hal ini dapat terjadi ,, tapi tetap saja tanpa sadar mereka ikut meyebarkan isi video tersebut, dan tanpa sadar kita ikut mempermalukan korban yg ada dalam video tersebut , dengan membagikan ke ribuan teman sosmed kita secara membabi buta ,.
kenapa saya sebut korban
karna faktanya menurut salah satu media online yg cukup terpercaya , pasangan ini bukanlah pasangan mesum seperti pada tag line video tersebut .link --->>>
http://video.tribunnews.com/view/38993/fakta-pasangan-kekasih-yang-diarak-dan-ditelanjangi-ternyata-tak-berbuat-mesum?_ga=2.122085387.1426399356.1510734750-1487562435.1510734750
Parahnya, terkadang berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya pun kerap tersebar dan membuat gaduh banyak orang padahal berlabel hoax.
Kondisi itu tak lain karena faktor mudahnya menyebarkan informasi melalui media sosial. Tinggal klik tombol share, informasi apapun akan cepat menyebar baik melalui facebook, twitter, instagram, whatsapp, dan sebagainya.
Tak hanya soal kemudahan, berita yang cepat menyebar terkadang juga karena faktor orang yang ingin menjadi yang pertama menyampaikan sebuah informasi. Akibatnya, informasi hoax pun ikutan laris disebarluaskan.
Tapi tahukah kalian guys, jika asal klik tombol share bisa berbahaya. Sebab, sejak adanya UU ITE, pelaku penyebaran kabar bohong bisa dipenjara.
mari jadi penguna media sosial yg sehat dengan 5 langkah ini
1. Perhatikan isi dan nada status
Salah satu hal utama yang mengganggu kenyamanan pengguna media sosial adalah status yang ditulis dan bagaimana cara Anda menulisnya.
Pengguna yang depresi akan menggunakan kalimat yang negatif, seperti mengeluh tentang hidup sendiri atau orang lain. Mereka berkicau bernada emosi dan marah.
Setelah menulis status, baik di Twitter, Facebook, maupun Path, luangkan waktu untuk membacanya. Perhatikan nada postingan dan fokus pada penggunaan kalimat yang baik, bukan hanya negatif.
2. Kualitas interaksi percakapan
Anda harus memerhatikan kualitas percakapan setelah berkicau. Pengguna media sosial yang membuat status depresi, interaksi percakapan yang terjadi dengan pengguna lain akan berdampak negatif.
Pengguna lain bisa mengkritik kicauan depresi tersebut. Jika si penulis status tidak setuju terhadap isi percakapan dapat mengakibatkan debat kusir dan terjadi permusuhan. Untuk itu, buatlah postingan yang positif sehingga isi percakapan dapat bermanfaat.
3. Waktu berselancar di media sosial
Sebuah survei baru-baru ini di Australia menemukan, orang dewasa menghabiskan lebih dari dua jam sehari berselancar di media sosial. Penemuan lainnya, lebih dari 50 persen anak muda yang lebih banyak sebagai pengguna aktif media sosial.
Dampak yang terjadi, banyak anak muda merasa takut kehilangan teman-teman di dunia maya sehingga mereka lebih nyaman selalu terhubung di media sosial.
Jika Anda merasa khawatir seberapa lama waktu berselancar di dunia maya, pertimbangkan jauh-jauh waktu online atau Anda bisa memberi jeda sejenak selama beberapa hari untuk tidak aktif di media sosial.
4. Pengguna aktif vs pasif
Ada pengguna aktif, akan berkicau mengenai suka dan duka hidup mereka, sedangkan pengguna pasif hanya membaca berita, menyukai kicauan orang lain, dan membaca informasi menarik dari pengguna lain.
Hal yang membedakan, pengguna aktif cenderung mengalami depresi dibanding pengguna pasif. Apalagi mereka yang biasanya menulis status berisi hal-hal yang bisa menimbulkan depresi. Jika Anda ingin menjadi pengguna aktif, kicauan bernada positif akan memberikan kenyamanan dan kesenangan terhadap pengguna lainnya.
5. Alasan menggunakan media sosial
Pikirkan alasan mengapa Anda menggunakan media sosial. Orang-orang yang menggunakan media sosial biasanya ingin terhubung dengan teman-teman di dunia maya. Hal ini akan membuat mereka merasa nyaman.
bukan karna pengen eksis , terus asal sebar konten hoax yah guys . demi ngedapetin perhatian seperti hal nya like atau komen dari temen , kamu ngga harus sebar2 yg beginian yah :D
Sumber : Tribun news , liputan6
Sumber : Tribun news , liputan6
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah membaca tulisan ini. Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap udah blogwalking.
Quote :Yoga Akbar Sholihin